Kesan dan Pesan

Di Hari ULTAH Keempat BAHTERA, tanggal 3 Juli 2001



 

Kita baru saja berulang tahun. Seorang anggota baru dalam salam perkenalannya mengucapkan selamat ulang tahun sambil melantunkan harapan yang tinggi pada Bahtera kita:

    Arif Rahman wrote:

    > ... Dan, ujung-ujungnya, penghargaan atas penerjemah akan semakin
    > meningkat sehingga kesejahteraan para penerjemah pun bisa menjadi
    > baik. ...
    > ... di samping bertukar pikiran mengenai masalah-masalah di bidang
    > penerjemahan. ...

Pertama ia berharap Bahtera memperkuat 'barisan' penerjemah, dan kedua berharap berlangsung proses saling asah di bidang penerjemahan.

Saya merasa bahwa proses saling asah ini, yang dalam kata-kata Arif Rahman disebutnya sebagai "bertukar pikiran", akhir-akhir ini seperti hilang dari Bahtera kita.

Yang terlihat sehari-hari di milis kita adalah dominant-nya postings tanya-jawab. Sejumlah teman memang kerap dikejar dateline tugas penerjemahan. Dan Bahtera merupakan 'on-line dictionary' yang sangat ampuh, dan 'instant' pula, untuk mencari entries mengenai kata-kata atau frasa yang teknis. Bahkan seringkali kata-kata itu merupakan akronim, yang memang jarang sekali dapat dicari di kamus hardcopy.

Kemudian sejumlah rekan lainnya siap menjawab. Kebanyakan jawaban itu tepat, mantap dan tuntas, karena sepertinya tidak ada bidang kepakaran yang tidak terwakili di Bahtera ini. Namun seringkali pula padanan kata yang ditawarkan itu pun hasil mereka-reka, sehingga muncul posting lain yang memberikan koreksi atau ... rekaan tandingan.

Apapun, umumnya jawaban yang diberikan merupakan padanan kata yang cekak-aos, tanpa suatu uraian analitis, semantis atau linguistis, kecuali dari beberapa teman tertentu. Akibatnya, lain kali kata-kata yang mirip atau serumpun kata ditanyakan lagi, dan jawaban singkat sekedarnya pun diberikan lagi. Demikian seterusnya. Ini yang mengakibatkan posting tanya-jawab makin mendominasi.

Repotnya kadang-kadang mereka yang kompeten menjawab sedang bepergian keluar kota dan untuk sementara putus aksesnya pada internet. Akibatnya suatu pertanyaan bisa "menggantung" tak terjawab sampai si pakar ini terhubung kembali dengan Bahtera kita. "Menggantung" itu bisa berarti tidak ada yang menjawab, bisa berarti pula saling jawab 'berposting-posting' tanpa solusi yang mantap. Contoh yang typical tentulah pertanyaan mengenai "penggugat intervensi", yang sudah 12 kali dipostingkan hanya dalam waktu 32 jam terakhir ini, tanpa jawaban yang konklusif. Padahal kalau saja tidak ada posting
seperti ini:

    Rudy Hendarto wrote:

    > Mohon akun Bahtera saya sementara waktu dinon-aktifkan sampai dengan tgl.15/07/2001

maka soal ini sudah terjawab dengan tepat, tuntas dan instant!

Negatifkah kecenderungan dominasi tanya-jawab ini?  Tentu saja tidak, kalau kita simak harapan Arif Rahman yang pertama: "kesejahteraan para penerjemah bisa menjadi baik". Bukankah tersedianya jawaban instant akan berarti si penanya terselamatkan dari over dateline, sehingga payment pun akan on schedule :-)  :-)

Dan memanglah kelihatannya kecenderungan globalisasi membuat ramai bisnis penerjemahan, termasuk dari dan ke bahasa Indonesia ke dan dari berbagai bahasa lainnya di dunia ini. Tidak sekedar meningkat jumlahnya, tetapi makin hectic pula tenggat-tenggat waktunya.

Dan adanya Bahtera membuat kemampuan seorang penerjemah jauh meningkat. Dengan menyampaikan permasalahannya di milis ini, ia akan memperoleh bantuan dari berbagai penjuru dunia, pada berbagai ragam kepakaran, dan dalam hitungan detik. Dan sekali waktu ia yang jadi penanya, tetapi di lain waktu mungkin saja ia lah si penjawab.

Namun kecenderungan ini terasa negatif kalau kita simak bahwa anggota Bahtera kini hanya dapat dikelompokkan padadua golongan saja. Tukang bertanya dan tukang menjawab. Karena ada kecenderungan yang bertanya dia-dia saja, sementara resource person-nya pun ia-ia saja.

Golongan yang ada padatahun-tahun pertama Bahtera, tukang berdebat, termasuk, he he he, tukang 'debat-kusir', sudah hampir 'punah'. Karena analisa dan diskusi permasalahan penerjemahan sudah jarang sekali muncul. Paling-paling yang masih muncul, entah kenapa ini aktual terus, adalah debat masalah penerjemahan istilah komputer. Sekelompok rekan berusaha habis-habisan mencarikan padanan kata bahasa Indonesia, sedangkan sekelompok rekan lainnya menganjurkan penyerapan kata aslinya
saja.

Saya hanya 'kuatir' bisnis penerjemahan, yang konon makin 'men-dollar', akan makin merebak dan menggiurkan. Sehingga makin banyak rekan Bahtera yang akan mengambil job order menerjemahkan, makin dikejar dateline, makin memerlukan instant answer atas persoalannya. Meminjam ungkapan
dari dunia wayang kulit yang dipakai Rudy:  "Makin banyak anggota yang akan berjajar di sebelah ..."  Sebelah mana ya? ... Well ... katakanlah  "... sebelah kiri dari hamparan kelir". Dan akan makin sedikit rekan yang "berjajar di sebelah kanan kelir". Jangan-jangan satu saat habis samasekali...

Tetapi nggak lah ya ... jangan kuatir, some people are born resource-person!
 

Panjang umur Bahtera!
 

Wasalam.

Akhmad Bukhari Saleh
3 Juli 2001
 
 

Selamat Datang Welcome